Merinding, pengalaman hidup. "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri, maka Ia akan luruskan jalanmu".
Amsal 3 : 5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3 : 6
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3 : 6
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Ayat tersebut merupakan ayat dari Alkitab yang dibacakan oleh pendeta Sahat Silalahi, STh ketika saya naik sidi di HKBP Parsingguran Resort Marbun Pollung. Menurut orang kristen khususnya HKBP ayat naik sidi (dalam bahasa batak Surat Haluaon) merupakan ayat penting dalam perjalanan hidup seseorang sekaligus ayat yang dianggap sakral, sebab ayat tersebut menjadi rel dan petunjuk bagi orang yang bersangkutan dalam menjalankan kehidupannya. Biasanya setiap orang yang ingin melewati upacara naik sidi selalu penasaran menunggu ayat yang akan dibacakan Pendeta kepadanya, termasuk orang tua si anak, sebab katanya ayat tersebut akan cocok dengan karakter dan kehidupan orang tersebut. Saya sendiri sangat mengimani dan mempercayai bahwa ayat tersebut benar-benar menjadi rel dalam kehidupan saya dan benar-benar nyata dalam kehidupan saya. Kenapa saya mengatakan bahwa ayat naik sidi saya adalah benar-benar menjadi rel dalam lehidupan saya?. Dalam ayat tersebut secara jelas terdapat 2 (dua) hal yang berhubungan sebab akibat (hubungan kausalitas) yaitu Mempercayai Tuhan dengan segenap hati dan jangan bersandar kepada pengertian sendiri, selanjutnya jika hal tersebut telah dilakukan akibatnya (janji Tuhan), maka IA akan luruskan jalan MU, jika Tuhan yang luruskan jalan maka tak akan ada satu orangpun juga yang dapat membengkokkannya, jika Tuhan yang buka jalan tak seorangpun yang mampu menutup jalan tersebut, jika Tuhan di pihak kita siapakah lawan kita? Kemenangan dan keselamatan pasti menjadi milik kita. Saya adalah pribadi yang suka menyelesaikan segala masalah dengan logika berpikir, namun ayat ini mengingatkan saya agar tetap mempercayai Tuhan dengan segenap hati, dan saya mempunyai pengalaman pribadi yang akan saya bagikan kepada teman-teman pembaca nantinya, Bagaimana Tuhan luruskan jalan saya. B E R S A M B U N G.........
Comments
Post a Comment