Bro, Siapakah Gadis Berkaca Mata yang Duduk di Sebelah Kiri Sana?...
Pagi itu entah angin apa yang berhembus menghampiriku sehingga aku begitu bersemangat untuk beribadah ke Gereja. Entah kenapa, ada kenginginan yang besar untuk beribadah di gereja itu, ia, itu baru pertama kali saya beribadah disana, sebagai seorang pendatang saya menikmati suasana baru di gereja itu, altar yang bagus, bunga yang segar dan dingding yang mewah dengan udara berhembus menyejukkan jiwa. Saya sangat menikmati beribadah di sana, saat itu saya duduk bersama teman saya. Doa pertama yang saya ucapkan adalah rasa terimakasih atas kesempatan menghirup nafas kehidupan yang Tuhan berikan saat itu, tidak satupun terpikirkan akan cinta dalam doa itu. Amin, doa yang singkat saya akhiri, saya menyanyikan lagu pujian diiringi iringan organ yang seakan mengarahkan mata saya kearah kiri, saya menoleh kesana, wah...ada gadis berkacamata memikat hati, "siapa dia?" pikir ku sendiri. Karena dorongan rasa penasaran yang begitu besar, akhirnya saya bertanya kepada teman di samping saya "siapa itu bro, gadis berkaca mata yang baru saja duduk di sebelah kiri sana", eeeemm dia menjawab "ia gadis baik dan suka melayani melayani Tuhan, minggu pagi Ia mengajar anak sekolah minggu, selain itu, ia aktif bermain organ mengiringi lagu saat ibadah minggu". Mendengar penjelasan itu terasa sempurnahlah sudah ibadah saat itu, seakan bertemu dengan sang pencipta, tak terasa mulut ini pun begitu bersemangat mengikuti nyanyian-nyanyian saat itu dan kepala inipun tak tertahankan selalu menoleh ke arah kiri, ya ke arah sana, ada gadis berkacamata di sana. Saat itu, gadis itu bernyanyi dengan mengangguk-anggukkan kepalanya, melihat itu saya seakan terbawa suasana sehingga turut mengangguk anggukan kepala. Sungguh gadis itu sangat manis, rambutnya panjang terurai, alis mata dan kulitnya yang terawat membuat ku semakin jauh jatuh dalam hayalan ku. Kemudian, 'Amin' pendeta mengakhiri khotbahnya, setelah ibadah selesai saya berniat untuk menjumpai dan berkenalan dengannya tapi entah ke mana gadis berkacamata itu seakan hilang ditelan bumi, sayapun meninggalkan gereja itu dengan harapan akan bertemu kembali dengannya minggu berikutnya...
Comments
Post a Comment